Overhundred’s Weblog

Sudah bosen kerja ? pengen resign tapi takut ga dapat pesangon ? Inilah delapan tips agar kamu masuk urutan No 1 dalam daftar pemecatan akhir bulan ini. Sebaliknya, JANGAN lakukan jika kamu masih sayang kerjaan kamu (dan cinta banget ama duitnya juga!)

1. Childish

Ngambek. Gampang nangis. Mudah menyerah. Menyalahkan rekan lain jika terjadi kesalahan. Bos benci orang tipe begini. Masalah sudah terjadi, yang diperlukan adalah penyelesaian secepatnya. Eh, ini orang malah sibuk cari kambing hitam. Kamu bisa-bisa dinilai tidak kompeten. Tidak layak. Tidak professional.

2. Homey

Kantor memang semestinya diperlakukan layaknya rumah kedua bagi kita. Maklum sepertiga waktu kita sepanjang hidup habis di kantor. Tapi kalau kamu memperlakukan kelewat akrab, misalnya mandi, tidur di kantor, menggantung jemuran di meja kerja, nah, bisa-bisa bos merasa kamu tidak bisa membedakan prioritas. Setiap orang punya kehidupan sendiri-sendiri. Masih bujangan tak mengapa, tapi normalnya ada sebuah tempat lain untuk pulang dan tidur. Kantor bukan tempat untuk itu.

3. Gak punya inisiatif

Kalau kamu cuma duduk diam, minum kopi, melamun dapat undian miliaran rupiah pada jam 10 pagi, pasti ada yang salah. Bos paling benci membacakan daftar job description kamu setiap hari. Itu menghabiskan waktu yang berharga, amat menyebalkan, dan menimbulkan keraguan soal kemampuan kamu. Bersihkanlah meja saat di kantor sedang kurang sibuk, susun daftar nama klien, Bantu rekan sebelah yang sedang dikejar tenggat waktu. Apa pun itu, perlihatkan sejumlah inisiatif. Bos merasa sudah bayar kamu dengan mahal. Jangan sampai dia berfikir,kamu menyia-nyiakan uangnya. Lebih dari itu, kamu memperlihatkan ketiadaan minat. Dan ini merupakan sesuatu yang berbahaya.

4. Kelewat Ambisius

Ekstrim lain juga sama gawatnya. Kelewat ambisius diperlihatkan dengan mengerjakan sesuatu melebihi kewajiban, misalnya kerja sampai malam. Buat Bos, ini bukan suatu kerajinan tapi malah tampak tidak efisien. Menghabiskan AC dan listrik kantor saja. Mengerjakan sesuatu melebihi batasan tugas juga berbahaya untuk semangat kerjasama tim karena akan menginjak wilayah kerja orang lain. Selain itu, Anda bisa dituding berlidah panjang, alias tukang jilat pantat..

5. Tukang cari alasan

Ini karakter yang dibenci para bos. Problem selalu terjadi, ternggat terlewati dan barang yang dating terlambat. Tapi para pencari alasan akan mengungkapkan hal-hal yang tidak relevan, seperti mobil mogok, busway macet, hujan lebat, banjir terlalu cepat, pohon roboh, serempetan di jalan, jalan tol yang padat dan sejuta alas an berikutnya. Jangan sampai kelihatan seperti orang yang tidak mampu, kurang kompeten, tidak serius dihadapan petinggi kantor. Usahakan selalu selesaikan pekerjaan tepat waktu apapun kondisinya.

6. Tukang mengeluh

Bos juga benci banget mendengarkan keluhan-keluhan. Klien tidak bayar tepat waktulah, delivery barang kurang cekatanlah, si anu yang tukang terlambatlah. Selaku bos ia sudah tahu semuanya itu. Ia tidak ingin pundaknya dibebani banyak hal yangjustru ingin dihindarinya. Makanya ada yang namanya manajemen, alias melempar semua masalah pada bawahan. Manajer yang baik bisa menyelesaikan masalah tanpa banyak keributan, dan kalau bos bisa pulang ke rumah serta tidur nyenyak, siap-siap terima jabatan lebih tinggi.

7. Tukang Tanya

Ini figure yang ada dimana-mana. Kalau diberi tugas, bilang iya-iya, tapi sesudah itu sibuk tanya sekeliling kantor soal bagaimana mengerjakannya. Sekali-dua kali bisa lolos dari radar bos, tapi lambat laun akan ketahuan. Dan kalau sudah begitu, citra yang melekat adalah Anda tidak cukup pintar untuk menerima tugas itu. Kerjakanlah PR di rumah, lakukan riset ebelum proyek dimulai.

8. Kebiasaan buruk

Di setiap kantor selalu ada karyawan yang sudah senior, tapi terdampar pada posisi-posisi yang kurang penting. Sibuk ngopi dan baca Koran di pagi hari, ngegosip dan main catur di kantin pada sore hari. Karir-karir orang ini tidak berbanding lurus dengan usianya. Umumnya mereka disalip orang-orang yang lebih muda dan cemerlang. Belajarlah dari kesalahan-kesalahan para pecundang tersebut. Pastilah satu-satunya karena karakter-karakter buruk diatas.